Monday, January 22, 2018

SEPUTAR INDONESIA - Harga Cabai dan Bawang Merah Di Yakinin Akan Turun Di Awal Pekan


SEPUTAR INDONESIA - Harga Cabai dan Bawang Merah Di Yakinin Akan Turun Di Awal Pekan


SEPUTAR INDONESIA - Harga Cabai dan Bawang Merah Di Yakinin Akan Turun Di Awal Pekan

Dewajudiqq - Harga sejumlah sayuran di Pasar Minggu, Jakarta Selatan, relatif stabil. Bahkan, beberapa jenis sayuran turun harga jika dibandingkan dengan awal Januari lalu.

Yuni (39), salah satu pedagang di Pasar Minggu, mengungkapkanharga sayuran yang turun yakni cabai rawit merah, bawah merah, dan bawang putih. Untuk cabai rawit merah yang awal tahun sempat mencapai Rp 60 ribu per kg, kini berada di kisaran Rp 45 ribu per kg.

Untuk bawang merah, dari sebelumnya sebesar Rp 30 ribu-Rp 35 ribu, ucap dia, kini sudah turun menjadi Rp 20 ribu per kg. Demikian juga bawah putih, turun menjadi 23 ribu per kg dari sebelumnya sempat menyentuh angka Rp 27 ribu per kg.

"Ini lagi stabil, malah ada yang turun seperti cabai bawang, cabai rawit merah. Kalau dibandingkan awal tahun atau dua minggu lalu, lumayan turunnya," ujar Yuni saat berbincang dengan Dewajudiqq Senin (22/1/2018).

SEPUTAR INDONESIA - Harga Cabai dan Bawang Merah Di Yakinin Akan Turun Di Awal Pekan


Menurut dia, penurunan harga tersebut merupakan imbas dari pasokan yang mencukupi, khususnya dari Pasar Induk Kramat Jati. Selain itu, harga di pasar tersebut juga relatif mengalami penurunan di awal pekan ini.

Yuni mencontohkan, dirinya membeli cabai rawit merah yang dikirim dari Kramat Jati seharga Rp 30 ribu-Rp 35 ribu per kg. Sedangkan bawang merah dibeli sebesar Rp 10 ribu-Rp 12 ribu per kg.

"Kalau di sana turun, kita jualnya juga turun. Jadi tergantung harga di pasar induk. Kalau lagi turun begini biasanya pasokannya lagi banyak," ucap dia.

Berikut daftar harga sayuran berdasarkan pantauan Dewajudiqq

- Cabai rawit merah Rp 45 ribu per kg

- Cabai rawit hijau Rp 40 ribu per kg

- Cabai merah keriting Rp 43 ribu per kg

- Cabai merah besar Rp 38 ribu per kg

- Bawang merah Rp 20 ribu per kg

- Bawang putih Rp 23 ribu pe‎r kg

- Sawi Rp 10 ribu per kg

- Tomat Rp 12 ribu per kg

- Kol Rp 8.000 per kg- Timun Rp 6.000 per kg‎

- Kentang Rp 13 ribu per kg

- Wortel Rp 10 ribu per kg

- Kacang panjang Rp 12 ribu per kg.

SEPUTAR INDONESI - Gaya Rambut Pasha Yang Nyeleneh Menjadi Kontroversi


SEPUTAR INDONESI - Gaya Rambut Pasha Yang  Nyeleneh Menjadi Kontroversi


SEPUTAR INDONESI - Gaya Rambut Pasha Yang  Nyeleneh Menjadi Kontroversi

Dewajudiqq - Gaya rambut cepol ala Pasha 'Ungu' kini jadi kontroversi. Lantaran, gaya rambutnya itu dianggap nyeleneh atau terlalu nyentrik untuk seorang pejabat. Gaya rambutnya itu dikenal sebagai man bun. Seperti apa tren man bun dikalangan pria? 

Wakil Walikota Palu dengan nama lengkap Sigit Purnomo Syamsuddin Said atau yang lebih dikenal Pasha 'Ungu' itu tampil dengan rambut man bun dan tatanan skin head saat tampil di acara narasi.tv yang dipandu Glenn Fredly dan Tompi. Direktur Fasilitas Kepala Daerah, DPD dan Hubungan antar lembaga (FKDH) Kemendagri, Akmal Malik menyebut Pasha melanggar etika.

"Sisi etika saja, ada aturan berpakaian rapi, tatacara berpakaian dinas. Secara normatif tidak melanggar UU, hanya melanggar etika tata cara berpakaian," kata Akmal saat dihubungi.

SEPUTAR INDONESI - Gaya Rambut Pasha Yang  Nyeleneh Menjadi Kontroversi


Tatanan rambut tersebut telah jadi tren di kalangan selebriti Hollywood pria sejak beberapa tahun silam. Sebut saja David Beckham, Jarred Letto hingga Bradley Cooper yang tampil dengan man bun. 

Man bun bisa didefinikasikan tipe rambut pria yang panjang di kuncir cepol. Bisa dikuncir cepol setengah atau seluruh rambut yang dikuncir cepol. Pasha 'Ungu' sendiri tampil lebih nyentrik dengan man bun yang dikuncir setengah, sementara bagian samping dan setengah rambutnya dicukur plontos atau fade haircut. 

Awalnya man bun digunakan oleh pria-pria hipster yang tidak suka tampil terlalu rapi dengan rambut cepak dan menggunakan pomade. Sebelum para seleb tampil dengan tatanan rambut tersebut, man bun dipopulerkan oleh para bartender di Brooklyn, New York, Amerika Serikat. 

Hingga tren man bun ini menelurkan ide bisnis clip-on man buns alias cepol palsu yang diciptakan khusus bagi para pria. Cepol palsu ini sangat praktis dipasangkan ke rambut asli karena mereka yang rambutnya tidak panjang bisa juga mengaplikasikan tren man bun.